Koyak
Koyak --
Kau okay?
Tanya aku pada hati.
Langsung tidak.
Aku ini sedang koyak.
Rabak.
Pilu--
Kasihan hati aku.
Sibuk menjaga hati mereka.
Aku lupa aku juga punya satu.
Aku abaikan kau selalu,
Mengharap tiap luka,
Sembuhnya segera.
Mengharap tiap darah,
Di plaster sedikit cukuplah.
Rupanya aku salah.
Tiap senyuman palsu,
Tidak terkesan pada kau yang satu,
Rupanya aku salah,
Tiap luka yang berdarah,
Sembuhnya tidak tetapi terus parah.
Maafkan aku --
Dalam sendu yang aku sembunyi tiap hari,
Cuma kau mendengar esaknya di malam hari.
Maafkan aku --
Aku pentingkan mereka.
Sedang mereka pula sibuk menjaga,
Hati yang lain pula.
Maafkan aku --
Jangan koyak dulu.
Kau okay?
Tanya aku pada hati.
Langsung tidak.
Aku ini sedang koyak.
Rabak.
Pilu--
Kasihan hati aku.
Sibuk menjaga hati mereka.
Aku lupa aku juga punya satu.
Aku abaikan kau selalu,
Mengharap tiap luka,
Sembuhnya segera.
Mengharap tiap darah,
Di plaster sedikit cukuplah.
Rupanya aku salah.
Tiap senyuman palsu,
Tidak terkesan pada kau yang satu,
Rupanya aku salah,
Tiap luka yang berdarah,
Sembuhnya tidak tetapi terus parah.
Maafkan aku --
Dalam sendu yang aku sembunyi tiap hari,
Cuma kau mendengar esaknya di malam hari.
Maafkan aku --
Aku pentingkan mereka.
Sedang mereka pula sibuk menjaga,
Hati yang lain pula.
Maafkan aku --
Jangan koyak dulu.
Comments
Post a Comment